Makassar,
Minggu 13 Juli 2025 – Sebuah Seminar Internasional
bertajuk "Jalur Sutra: Warisan Inklusivitas dan Harmoni Antarbudaya dan
Agama" sukses digelar pada 13 Juli 2025 di Ruang Ballroom Hotel Aston
Makassar. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa peserta dari berbagai tempat,
termasuk para dosen dari Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN
Alauddin Makassar.
Acara
Seminar Internasional ini dilaksanakan oleh Persatuan Umat Buddha Indonesia
(PERMABUDHI), dengan menghadirkan Prof. Zeng Shaocong sebagai narasumber dan
Ardian Changianto, S.Fil., M.Fil. sebagai host. Kedua tamu yang didatangkan pada
acara seminar tersebut merupakan akademisi di daerahnya. Prof. Zeng merupakan
peneliti senior di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok (CASS) dan Ardian merupakan
dosen di San Ping Academy, Semarang.
Prof.
Zeng menjelaskan peran jalur sutra pada peradaban dunia “Jalur sutra tidak hanya
melibatkan pertukaran antara barang yang dibawa dari cina dengan barang negara
lain, akan tetapi jalur sutra merupakan pertukaran budaya secara harmoni,” kata
Prof. Zeng dalam presentasinya.
Perlu
diketahui bahwa jalur sutra adalah jalur laut yang digunakan oleh pedagang cina
dalam melakukan dengan negara lain. Jalur perdagangan ini mulai ada sejak abad
ke-15 SM, dengan jalur membentang sepanjang 6.400 KM. Jalur yang cukup panjang,
sehingga mampu menghubungkan antara dunia Timur dan Barat. (Wikipedia)
“Jalur
Sutra menjadi nama ini karena produk unggulan yang dibawa oleh pedagang cina
pada saat itu adalah kain sutra,” Kata Prof. Zeng.
Peserta terlihat antusias mengikuti
jalannya acara seminar internasional tersebut, terlihat dari banyaknya peserta
yang hadir dalam seminar tersebut, hingga memenuhi ruangan acara.