Prodi Ilha, Prodi IQT, dan Pascasarjana Gelar Moving Class Untuk Menghadapi Era 5.0

  • 25 Juni 2025
  • 08:27 WITA
  • Administrator
  • Berita

Makassar, Rabu 25 Juni 2025 – Sebuah moving class bertajuk "Menjadi Cendikiawan Muslim yang Relevan: Peran Lulusan Ilmu Al-Qur’an dan Hadis dalam Arus Pemikiran Global 5.0" sukses digelar pada 25 Juni 2025 di Ruang Seminar Doktor Gedung Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Acara yang dihadiri oleh sekitar 150 peserta ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sebagai persiapan bagi mahasiswa untuk menghadapi Era Society 5.0.

Acara moving class ini dibuka secara resmi oleh Wakil Prof. Dr. Hasyim Haddade, S.Ag., M.Ag., Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Beliau mengingatkan dalam sambutannya mengenai pentingnya untuk merespon perubahan zaman secara cepat. Agar kita selalu relevan di zamannya.

Setelah mendengarkan sambutan dari Prof. Hasyim, para peserta fokus mendengarkan materi dari  beberapa narasumber, yaitu:

<!--[if !supportLists]-->1.      <!--[endif]-->Prof. Dr. H. La Ode Ismail Ahmad, M.Th.I (Ketua Prodi Ilmu Hadis Magister Pascasarjana UIN Alauddin).

<!--[if !supportLists]-->2.      <!--[endif]-->Prof. Dr. H. Muhammad Yahya, M.Ag. (Ketua Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Magister Pascasarjana UIN Alauddin)

<!--[if !supportLists]-->3.      <!--[endif]-->Dr. H. Subehan Khalik, M.Ag. (Sekretaris Prodi Ilmu Hadis Magister Pascasarjana UIN Alauddin)

<!--[if !supportLists]-->4.      <!--[endif]-->Dr. H. Muhammad Irham, M.Th.I (Sekretaris Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Magister Pascasarjana UIN Alauddin)

Pemateri pertama, Prof. La Ode Ismail, mengawali materinya dengan memberikan motivasi kepada peserta “lulusan Ilmu Hadis itu menempati beberapa tempat yang strategis di negara kita, itu menandakan bahwa lulusan Ilmu Hadis adalah lulusan yang diperhitungkan di negara kita,” ujarnya. Setelah itu Prof. La Ode Ismail menjelaskan peran penting bagi lulusan Ilmu Hadis dalam era ini “Kita harus punya peran, jangan sampai yang tersebar hanya hadis yang tidak jelas,” kata Prof. La Ode Ismail.

Pemateri kedua, Prof. Yahya, mengawali materinya dengan motivasi juga, bahkan nasehat beliau yang ditujukan kepada para peserta, salah satunya tentang kemudahan yang didapatkan bagi para penuntut ilmu.

Pemateri ketiga, Dr. Subehan, memaparkan materinya dengan cara yang berbeda dari pemateri-pemateri sebelumnya. Dr. Subehan memberikan tips bagi mahasiswa yang ingin menyalurkan kreatifitasnya di bidang penulisan.

Dr. Irham, sebagai pemateri terakhir pada acara moving class kali ini, memperlihatkan tabel tentang karya tafsir al-Qur’an yang ditulis di Nusantara “di sini kita melihat setiap periode presiden RI, terdapat sedikitnya satu karya tafsir yang berhasil diselesaikan oleh Ulama Nusantara. Nah ternyata hanya sampai Prof. Quraish saja, maka kalian adalah calon penafsir selanjutnya,” kata Dr. Irham sambil menuntuk para peserta.

Peserta terlihat antusias mengikuti jalannya acara moving class, terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dalam seminar tersebut, hingga memenuhi ruangan acara.