Makassar, Rabu 25 Juni 2025 – Sebuah moving class bertajuk "Menjadi Cendikiawan Muslim yang Relevan: Peran Lulusan Ilmu Al-Qur’an dan Hadis dalam Arus Pemikiran Global 5.0" sukses digelar pada 25 Juni 2025 di Ruang Seminar Doktor Gedung Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Acara yang dihadiri oleh sekitar 150 peserta ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sebagai persiapan bagi mahasiswa untuk menghadapi Era Society 5.0.
Acara
moving class ini dibuka secara resmi oleh Wakil Prof. Dr. Hasyim
Haddade, S.Ag., M.Ag., Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Beliau
mengingatkan dalam sambutannya mengenai pentingnya untuk merespon perubahan
zaman secara cepat. Agar kita selalu relevan di zamannya.
Setelah
mendengarkan sambutan dari Prof. Hasyim, para peserta fokus mendengarkan materi
dari beberapa narasumber, yaitu:
<!--[if !supportLists]-->1.
<!--[endif]-->Prof. Dr. H. La Ode Ismail Ahmad,
M.Th.I (Ketua Prodi Ilmu Hadis Magister Pascasarjana UIN Alauddin).
<!--[if !supportLists]-->2.
<!--[endif]-->Prof. Dr. H. Muhammad Yahya, M.Ag. (Ketua
Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Magister Pascasarjana UIN Alauddin)
<!--[if !supportLists]-->3.
<!--[endif]-->Dr. H. Subehan Khalik, M.Ag.
(Sekretaris Prodi Ilmu Hadis Magister Pascasarjana UIN Alauddin)
<!--[if !supportLists]-->4.
<!--[endif]-->Dr. H. Muhammad Irham, M.Th.I
(Sekretaris Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Magister Pascasarjana UIN Alauddin)
Pemateri
pertama, Prof. La Ode Ismail, mengawali materinya dengan memberikan motivasi
kepada peserta “lulusan Ilmu Hadis itu menempati beberapa tempat yang strategis
di negara kita, itu menandakan bahwa lulusan Ilmu Hadis adalah lulusan yang
diperhitungkan di negara kita,” ujarnya. Setelah itu Prof. La Ode Ismail
menjelaskan peran penting bagi lulusan Ilmu Hadis dalam era ini “Kita harus
punya peran, jangan sampai yang tersebar hanya hadis yang tidak jelas,” kata
Prof. La Ode Ismail.
Pemateri
kedua, Prof. Yahya, mengawali materinya dengan motivasi juga, bahkan nasehat
beliau yang ditujukan kepada para peserta, salah satunya tentang kemudahan yang
didapatkan bagi para penuntut ilmu.
Pemateri
ketiga, Dr. Subehan, memaparkan materinya dengan cara yang berbeda dari
pemateri-pemateri sebelumnya. Dr. Subehan memberikan tips bagi mahasiswa yang
ingin menyalurkan kreatifitasnya di bidang penulisan.
Dr.
Irham, sebagai pemateri terakhir pada acara moving class kali ini,
memperlihatkan tabel tentang karya tafsir al-Qur’an yang ditulis di Nusantara
“di sini kita melihat setiap periode presiden RI, terdapat sedikitnya satu
karya tafsir yang berhasil diselesaikan oleh Ulama Nusantara. Nah ternyata
hanya sampai Prof. Quraish saja, maka kalian adalah calon penafsir
selanjutnya,” kata Dr. Irham sambil menuntuk para peserta.
Peserta terlihat antusias mengikuti
jalannya acara moving class, terlihat dari banyaknya peserta yang hadir
dalam seminar tersebut, hingga memenuhi ruangan acara.